Advertisement
Kata reversal sangat sering ditemukan dalam trading. Mungkin bagi orang yang baru dalam dunia trading pernah bertanya-tanya, “Apa itu reversal dalam trading?” atau pertanyaan lain seperti apa yang harus dilakukan jika terjadi reversal?
Advertisement
Nah, dalam dunia trading, tren harga bisa naik, turun, atau bergerak dalam kisaran harga yang datar. Namun, reversal terjadi ketika harga mulai berbalik arah dari tren sebelumnya. Artikel ini akan menjawab pertanyaan apa itu reversal dalam trading secara mendalam. Berikut ulasannya:
Apa itu Reversal Dalam Trading?
Reversal memiliki arti yaitu perubahan tren harga suatu aset. Akan tetapi, reversal tidak merujuk pada satu arah harga tertentu. Hal ini dikarenakan reversal dapat memberikan gambaran kondisi suatu arah harga berubah dari uptrend menjadi downtrend begitu juga sebaliknya.
Adanya perbedaan satu pola harga ke pola lain tersebut disebut dengan reversal. Reversal sering menjadi momen yang penting bagi para trader, karena dapat digunakan untuk mengindikasikan perubahan dalam sentimen pasar dan memberikan peluang untuk memasuki perdagangan baru.
Advertisement
Reversal bisa terjadi setiap hari, mingguan atau bahkan bulanan. Hal tersebut tergantung dengan kondisi ekonomi, politik dan hal lain yang menyebabkan harga menjadi tidak stabil. Maka, para trader bisa menggunakan alat bantu untuk memperkirakannya.
Cara Identifikasi Reversal
Setelah paham tentang arti dari reversal, penting bagi trader mengetahui cara mengidentifikasi reversal. Cara identifikasi bisa dilakukan secara sederhana maupun dengan cara yang rumit melalui pengamatan garis trend yang ada. Berikut beberapa caranya:
1. Melalui Garis Support dan Resistance
Garis yang terbentuk dari titik tertinggi atau terendah dalam grafik candlestick disebut dengan garis support dan resistance. Garis support mengarah ke titik terendah dari pergerakan tren harga. Sebaliknya resistance mengarah ke titik tertinggi.
Cara identifikasi reversal dengan kedua garis ini yaitu dengan melihat kemunculan breakout. Apabila muncul breakout artinya pengembalian harga mungkin terjadi. Saat tren harga melewati garis support atau resistance juga diartikan bahwa mengembalikan juga dapat mungkin terjadi.
2. Melalui Garis Trend
Garis trend adalah alat analisis teknikal untuk mengidentifikasi arah dan kekuatan trend harga. Garis ini membantu trader untuk mengetahui tren naik (uptrend) atau tren turun (downtrend) pada grafik harga.
Garis tren dapat terlihat saat terhubungnya beberapa titik grafik uptrend sehingga akan tampak garis miring. Apabila garis bergerak lurus artinya harga tren akan berjalan sesuai arahnya. Tetapi jika grafik harga menembus garis trend maka akan terjadi mengembalikan.
Strategi Saat Terjadi Reversal
Setelah mengetahui cara identifikasi reversal selanjutnya perlu diketahui strategi yang perlu dilakukan saat terjadi reversal. Berikut adalah beberapa strategi yang umum digunakan oleh trader saat menghadapi situasi reversal:
1. Buy on Break
Saat terlihat adanya bullish reversal di grafik candlestick maka perlu dilakukan buy on breakout. Buy on break bisa dilakukan dengan cara menunggu untuk terjadinya breakout untuk memastikan prediksi yang dilakukan sudah tepat.
2. Buy on Weakness
Strategi lain yaitu dengan membuka posisi di area garis support saat adanya tren harga yang mulai menurun. Akan tetapi hal ini bisa dilakukan ketika saham berada di stage 1. Trader kemudian bisa menggunakannya saat terjadi pantulan atau bounce.
3. Buy on Retracement
Strategi ketiga yang bisa dilakukan saat terjadi reversal yaitu dengan melihat retracement. Saham ada di stage 2 dan pada area garis support lalu terjadi kenaikan tren perlu dilakukan buy on retracement.
Nah, sudah terjawab pertanyaan apa itu reversal dalam trading, bukan? Penting untuk mengetahui dan memahami istilah yang digunakan sebelum melakukan trading. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian yang mungkin terjadi.