Narkolema Digital: Tidur dalam Kesadaran, Bangun dalam Kekosongan

Oleh Syadir Ali – Penulis, Jurnalis, Aktivis Digital

Di era ketika jempol lebih cepat dari akal, kita sedang menghadapi penyakit yang tak terlihat: narkolema digital.

Ini bukan sekadar kecanduan pada layar. Ini lebih dalam – kondisi ketika kita terjebak dalam arus informasi, tapi lupa untuk berpikir. Kita menelan semua yang tampil di layar: opini, hoaks, sensasi, hingga kebencian. Kita scroll tanpa sadar, klik tanpa tanya, dan menyebar tanpa sempat bertanya: β€œApakah ini benar? Apakah ini perlu?”

Narkolema digital bukan membuat kita tertidur secara fisik, tapi mematikan daya kritis perlahan-lahan. Kita hadir secara online, tapi absen secara intelektual. Kita aktif di sosial media, tapi pasif dalam makna dan tanggung jawab.

Parahnya, banyak yang bangga dengan status “update terus”, padahal hanya jadi korban algoritma yang mengatur emosi kita.

Dunia maya tak salah. Tapi jika kita terus hidup dalam narkolema, kita hanya akan bangun untuk menemukan: dunia berubah, tapi kita tak ikut berpikir.

Saatnya bangun. Saatnya melek digital, bukan sekadar aktif. Karena di tengah kebisingan, diam bukan solusi, tapi risiko – dan kesadaran adalah satu-satunya jalan keluar.


Syadir Ali
https://syadir.com | “Suara untuk yang nyaris diam.”