Advertisement
Anda pasti pernah melihat anak kucing yang dibuang atau ditinggalkan oleh di tepian jalan, bahkan induk kucing peliharaan Anda meninggal setelah melahirkan. Dan tergerak untuk merawat anak kucing tanpa induk atau mandiri.
Advertisement
Memelihara anak kucing memang tidak semudah merawat kucing yang sudah dewasa. Dibutuhkan perhatian khusus mulai dari perawatan hingga memberikan asupan makanan yang tepat agar bisa tumbuh layaknya anak kucing yang dirawat oleh induknya.
Terlebih anak kucing (kitten) belum memiliki daya tahan tubuh atau sistem imun yang kuat dalam masa pertumbuhannya yang membutuhkan susu murni dari indukannya untuk membangun daya tahan tubuh secara alami.
Sehingga anak kucing rawan terserang virus atau pun penyakit jika tak mendapatkan perawatan secara khusus. Adopter bahkan harus memberikan waktu secara khusus merawat anak kucing ini termasuk bersiap untuk menjadi pengganti induknya.
Advertisement
Tips Merawat Anak Kucing
Nah, berikut ini adalah beberapa tips merawat anak kucing hingga bisa tumbuh dan berkembang secara alami meskipun tanpa induknya.
Periksakan ke Dokter Hewan
Hal utama yang harus Anda perhatikan sebelum merawat anak kucing adalah memeriksakannya ke dokter hewan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan pada anak kucing terkait kemungkinan adanya virus atau pun penyakit yang hinggap pada anak kucing.
Selain itu, bagi Anda yang terbilang masih awam dalam merawat anak kucing, Anda bisa juga berkonsultasi kepada dokter hewan seputar hal teknis dalam merawat anak kucing mulai dari asupan makanan, cara memberinya makan hingga tempat yang ideal untuk anak kucing tinggal.
Beri Tempat yang Nyaman
Karakter sebuah induk kucing adalah mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan pada anak-anak yang baru dilahirkannya. Oleh karena itu tidak ada salahnya menyiapkan tempat khusus, bisa berupa kandang atau ruangan yang hangat termasuk bahan atau kain yang lembut yang membangun rasa nyaman dan hangat pada anak kucing.
Selalu jaga tempat anak kucing dalam keadaan kering khususnya dari kotorannya maupun dari air kencingnya. Ingatlah bahwa anak kucing belum memiliki insting untuk membuang kotoran khusus atau liter box, sehingga Anda harus sering memeriksa tempat anak kucing agar tetap bersih dari kotoran maupun kemungkinan adanya virus atau bakteri yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Jangan Terlalu Sering Dipegang
Anak kucing memang memiliki karakter yang lucu dan menggemaskan, sehingga banyak cat lovers yang selalu ingin memegangnya atau bahkan memeluknya. Padahal, hal ini tidak boleh terlalu sering dilakukan karena anak kucing akan merasa stres dan tidak nyaman mengingat Anda bukanlah induk aslinya.
Biarkan dia bermain atau mengenal lingkungan di sekitarnya, pada awalnya anak kucing akan mengeluarkan suara yang terdengar sedikit bising karena intensitas raungannya akan sangat tinggi pada anak kucing namun jika sudah terbiasa dan mengenal lingkungannya ia akan mulai terbiasa dan bermain.
Beri Susu Khusus Kucing
Anak kucing membutuhkan asupan susu dengan intensitas seduhan susu yang lumayan sering untuk pertumbuhan organ tubuh termasuk matanya agar bisa melihat dengan jelas. Oleh karena itu, Anda harus menyiapkan susu khusus kucing yang memiliki karakter yang sama persis dengan susu indukan kucing.
Jangan berikan susu sapi yang cenderung memiliki kandungan laktosa karena akan sangat mungkin menimbulkan gangguan pencernaan. Selain itu, beri jadwal khusus pemberian susu yang disesuaikan dengan berat badan dan usia anak kucing, umumnya setiap 3 – 4 jam sekali. Bersihkan sisa atau bekas susu yang menempel di sekitar permukaan mulutnya karena susu khusus kucing umumnya bersifat lengket.
Beri Pakan Basah
Seekor anak kucing belum memiliki gigi yang kuat untuk mengunyah makanan yang keras, oleh sebab itu Anda harus memberikan pakan yang basah untuk memudahkan anak kucing mencerna makanannya tanpa harus mengunyahnya. Berat pakan juga harus disesuaikan dengan usia dan berat tubuhnya, jangan terlalu sering memberikan pakan kepada anak kucing, buatlah jadwal pemberian pakan secara khusus tiap empat jam sekali. (mz)