Cara Ubah Rutinitas Jadi Rupiah

Oleh Ardi Muh Syadir

Hari ini kita sedang hidup dalam gelombang digital yang amat besar. Kita perhatikan bersama, di sekitar kita, bagaimana Facebook kini telah menjadi ladang tempat setiap orang menghasilkan. Dulu kita hanya mengenal Facebook sebagai tempat berbagi cerita, foto, atau sekedar menautkan status harian. Namun sekarang, ia berubah menjadi pasar baru, ruang kerja baru, bahkan menjadi sumber rezeki yang bisa mengubah hidup seseorang.

Di kampung-kampung yang jauh dari kota, di dataran tinggi, di tengah pegunungan – tempat dimana sinyal sering putus sambung – digital pun pelan-pelan ikut masuk. Orang-orang mulai terbiasa memegang ponsel, memotret aktivitas harian, lalu mengunggahnya. Tanpa disadari, apa yang mereka lakukan itu sebenarnya sudah menjadi bagian dari ekonomi baru: ekonomi berbasis rutinitas.

Rutinitas yang Sederhana, Nilai yang Luar Biasa

Kita melihat banyak orang mulai membagikan kegiatan hariannya. Ada yang memperlihatkan cara tanam cabai, ada yang memperbaiki motor, ada yang memasak makanan sederhana di dapur kayu, ada pula yang sekadar menggiling jagung di halaman rumah. Hal-hal seperti ini, yang dulu dianggap biasa saja, kini justru punya nilai bagi orang lain di internet.

Setiap aktivitas bisa menjadi tontonan, dan setiap tontonan bisa menjadi penghasilan.
Inilah bedanya zaman sekarang: kehidupan harian kita tidak lagi hanya milik kita, tapi sudah menjadi aset yang bisa menghasilkan rupiah.

Facebook Sebagai Ladang Baru

Kalau dulu kita berpikir pekerjaan harus ke kantor pakai seragam, atau ruangan ber-AC, hari ini tidak lagi demikian. Sekarang cukup pakai HP dan sinyal, sudah bisa hasilkan uang.

Di Facebook saja, ada banyak jalur penghasilan:

Video , foto, tulisan bisa monetisasi, Live jualan di halaman pribadi, Marketplace yang mempertemukan petani, pedagang, sampai ibu rumah tangga, Grup lokal yang jadi tempat barter jasa atau produk.

Tidak sedikit masyarakat dari daerah pedesaan yang kini mendapatkan penghasilan tambahan, bahkan ada yang menjadikannya pekerjaan utama.

 

Cerita Sederhana yang Dibayar

Yang menarik adalah, orang lebih suka tontonan yang terlihat alami. Mereka ingin melihat kehidupan nyata, bukan setting-an. Mereka ingin melihat bagaimana sebuah desa hidup, bagaimana masyarakat di pegunungan bekerja, bagaimana seorang ayah memanjat pohon kelapa, bagaimana seorang ibu menumbuk beras di lesung bambu.

Di media sosial, cerita seperti ini justru lebih disukai.
Dan dari situlah datang penghasilan.

Karena pada dasarnya, setiap orang punya cerita, hanya saja tidak semua orang berani menceritakannya.

Rutinitas Sebagai Branding

Di masa lalu, branding itu identik dengan Artis dan Penyanyi. Sekarang tidak lagi.
Seorang petani bisa membangun nama, seorang penjual ikan bisa dikenal banyak orang, seorang mekanik motor dari kampung bisa jadi rujukan berkat video-video pendeknya.

Semakin sering aktivitas harian dibagikan, semakin banyak orang mengenal.
Semakin banyak dikenal, semakin mudah menghasilkan.

Inilah nilai baru dari rutinitas.

Belajar Digital Bukan Untuk Gaya, Tapi Untuk Bertahan

Banyak orang takut pada digital, merasa bahwa ini hanya milik anak kota, atau orang yang sekolah tinggi. Padahal tidak. Digital hanya alat. Sama seperti parang di tangan petani:
bisa membuka jalan, bisa juga melukai, tergantung bagaimana cara kita menggunakannya.

Kita belajar digital supaya: Menghasilkan uang, Tidak tertipu hoaks atau penipuan online, Tidak dirugikan oleh kejahatan siber, Dan yang paling penting, agar apa yang kita kerjakan setiap hari tidak berlalu begitu saja, tetapi berubah menjadi peluang yang menghasilkan uang.

Penutup

Zaman sudah berubah, sekarang eranya serba Digital.
Tugas kita adalah menyesuaikan Langkah – pelan tidak apa-apa, yang penting bergerak dan itu pasti.

Rutinitas yang dulu hanya menghabiskan waktu, sekarang bisa menjadi sumber rezeki.
Kuncinya adalah keberanian untuk mencoba, konsisten, dan memegang teguh nilai hidup sebagai orang kampung yang tidak mudah menyerah.

Karena hari ini, setiap rutinitas bisa hasilkan uang.