4 Upaya Meningkatkan Kualitas Ibadah – Islam adalah suatu kepercayaan dan pedoman hidup yang menyeluruh. Dalam Islam diajarkan pemahaman yang jelas dan detail mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala seperti dari mana kah kita berasal , apa tujuan hidup kita, kenapa kita ada di dunia lalu kemana kita akan pergi setelah berakhirnya kehidupan.
Tentang tujuan kita diciptakan ternyata Allah telah menjelaskan nya dalam Surat Az-Zariyat Ayat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ibadah memiliki arti Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
Ibadah dalam Islam bukan hanya shalat, zakat, puasa, sedekah, dan menunaikan haji semata namun ibadah adalah mencakup semua hal atau perbuatan yang dicintai dan di ridhai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Untuk mengerjakan suatu ibadah tentunya harus dengan persiapan lahir dan batinnya agar saat kita menjalankannya terasa akan kenikmatan beribadah kepada Allah dan pastinya akan meningkatkan kualitas ibadah kita menjadi lebih baik. Tentunya kualitas diri yang baik juga dapat berpengaruh terhadap kualitas ibadah kita.
Baca juga 6 Tips Meningkatkan Kualitas Diri
Berikut ini beberapa upaya agar ibadah kita semakin berkualitas :
Ikhlas dalam beribadah untuk meningkatkan kualitas ibadahmu
Para ulama mendefinisikan ikhlas sebagai seluruh ibadah yang diniatkan hanya kepada Allah bukan kepada yang lain.
Ikhlas merupakan kunci dan tujuan ibadah, jika melaksanakan ibadah dengan ikhlas maka tentunya akan mendapatkan pahala dan keridhoan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Untuk meningkatkan kualitas ibadah, ibadah lah secara khusuk
Khusuk di sini adalah suatu kondisi dimana kejiwaan yang sedang terpaut hanya kepada Allah, dapat merasakan dan menyadari kehadiran Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits :
الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ihsaan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Namun apabila engkau tidak mampu melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu”.
Setiap muslim tau bahwa seluruh pekerjaan dan perbuatan kita akan selalu berada dalam pengawasan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Tidak ibadah dengan riya
Kita beribadah bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain melainkan semata mata beribadah hanya untuk Allah dan mengharapkan ridho nya.
Sebagaimana dalam Al’quran :
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
”Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam’.” (QS Al-An’am [6]: 162).
Ibadah dengan kecintaan kepada Allah
Dalam beribadah sangatlah penting untuk kita menghadirkan kecintaan dan kerinduan kita kepada Allah. Tanpa rasa kecintaan kepada Allah kita akan sulit khusuk dalam beribadah dan sulit merasakan kenikmatan dalam beribadah.